Thursday, March 27, 2008

PPKPku sayang PPKPku malang

kemaren jrink ma diyah, main ke kos. mereka baru aja dari kampus lama tercinta yang isunya mau dibubarin. ternyata ada kabar baru, katanya si kampus tercinta itu mau diboyong ke kebumen kota asal orang tertinggi kedudukannya di kampus itu. gimana cara memboyongnya ya? ahh pertanyaan konyol sekaligus bego. tapi lebih bego lagi orang-orang yang menjadikan kampus yang punya banyak kenangan di setiap sudutnya itu jadi hidup segan mati tak mau. nah lho..

mereka cerita..katanya kampus kita kayak 'rumah hantu', semua mencekam, usang, serba tak terawat.kolam ikan yang dulunya jadi hiburan udah kering kerontang. kayak udah gak ada kehidupan lagi. ya...kalopun ada tinggal satu dua ekor...emang hewan?? ehem...katanya cuma satu yang makin kinclong, yaitu mesjid yang dulunya sering banget dibuat tempat bertengger kalo lagi istirahat. ya..iyalah secara mesjid itu bukan punya kampus.hehehe..lorong2 kelas udah kosong dan cuma bercerita tentang sepi...hikss...

kampus yang orang2 selalu kasih pertanyaan 'PPKP itu singkatan dari apa sih?' itu cukup memberi satu kehidupan baru dalam bagian perjalanan hidup ini. ya..walaupun kampus kecil baik secara nama, status dan lokasinya tapi gak pernah ngalahin gedenya universitas lain. bukannya mau nyenengin diri doang...tapi setengah nyawa yang kuraih kembali dari keterpurukan masa silam itu berasal dari sana. banyak ketemu orang-orang hebat yang begitu rendah hati, gak berniat bombastis sih..tapi ada terselip rasa bangga dari dalam hati kalo membongkar lagi memori dan kenangan dari kampus yang dikasih julukan UGM alias Utara Gajah Mada. hmmm..lumayan..kena2 brand dikit.

apa kabar GSH? wah radio kampus yang selalu kita banggakan pada dunia. yang kata anak2 kampus singkatannya 'GSH = Geser Sedikit Hilang' hehehe padahal kan 'GSH = garda semut hitam'. GSH juga bagian dari proses hidup ini. banyak pelajaran yang berharga dari sana. panjang plus buanyak cerita disana..yang kalo dipaksain nulis disini bisa-bisa blognya ngamuk2 karna udah overload. bah!!
fiuhhh...sayang banget ya..padahal para pengajar disana semuanya orang hebat, bisa diadu deh..emang ayam?? bisa dibanggain!!. sayangnya apresiasi dari kampus rada jelek. padahal mereka mau aja dibayar dengan harga yang gak sebanding ama titel sarjana yang didapat bahkan dari luar negeri sekalipun..pendidikan yang malang!!!
beehh...kampus yang lebih gede gak jamin buat mendapatkan yang lebih besar dan berharga. walau kampus kecil tapi udah kayak lautan yang ujungnya susah digapai dan menyimpan banyak harta karun. belum lagi hikmah2 hidup yang didapat disana. bagai mutiara yang gak ada gantinya. status 'swasta' dan 'politeknik' juga bukan ukuran untuk nggak mendapatkan banyak ilmu yang berharga. 'negeri' juga belum tentu bisa memberikan sesuatu yang lebih baik. padahal "milik negara tidak untuk diperjualbelikan" tapi tetep aja gatel pengen ngobyekin segalanya dengan alasan... maaf dana dari pemerentah gak cukup ngidupin seribu orang.
toh...ternyata harga gak jamin bisa menentukan kualitas ato gak. hmmm....ya jaid ngawur lagi ni..

terima kasih Tuhan..telah membiarkan aku masuk dalam fase itu. melewati bagian cerita bersama kampus itu. kampus yang namanya cuma terdengar seperti pancaran radio komunitasnya. jakal sekitarnya. eitss...tapi lulusannya boleh di deteksi kesuksesannya..(bagian ini paling gak enak nih)
**kita termasuk gak ya jrink, dee?? heheh semoga mengikuti jejak langkah yang lainnya.

terima kasih buat pak Purwadmadi yang selalu menularkan dan menyulut bara semangat dalam hati kami. terima kasih atas kerja kerasnya untuk membuat jurusan kita bertahan walau cuma beberapa dinasti saja. itu sudah lebih dari cukup. masa sih?? terima kasih sudah membesarkan hati kami ketika merasa berada pada sudut yang kecil. terima kasih telah menunjukkan pada kami bahwa orang hebat itu berawal dari sesuatu yang kecil. terlebih lagi buat dana pribadinya yang semoga saja bapak2 yang diatas akan tau suatu hari nanti.
terima kasih buat pak Kartika yang udah meneruskan estafet kepemimpinan yang walaupun secara gotong royong melawan ketiadakadilan..toh..tetep aja kita ini jurusan tiri..hehehe. terima kasih buat Bu susi yang selalu keras pada kami dan ternyata kami baru tau kalo di UPN ibu jauh lebih keras. tapi semua itu demi kebaikan. buat mas adink yang selalu cerdas menyumbangkan separuh pengalamn dan ilmu jurnalistiknya. buat pak octo yang masih mau menyunat jadwalnya yang super sibuk. seluruh dosen yang lain yang gak bisa ditulis satu persatu semoga Tuhan membalas segala kebaikan kalian.terima kasih udah buat kami sadar kalo kami beruntung pernah jadi bagian disana.

last but not least...kawan-kawan yang pernah kukenal disana...selamat berjuang dengan hasil apapun yang kalian dapat hingga kini. semoga kita jadi bagian orang-orang hebat itu. anak-anak broadcast & jurnalistik 2002 senasib seperjuangan..mari kita koyak lapisan langit dan bumi dengan tangan-tangan tangguh kita. semoga kita bisa menggenggam dunia ini!!!

nb :
selamat jalan ya..hati-hati disana..semoga gak berakhir jadi pusat pembibitan buah naga en tanaman hias lagi. smoga banyak-banyak nerima mahasiswa daripada nerima pesenan pembuatan pot-pot tanaman hias. semoga disana gak ada lagi yang bilang, kalo kampusnya mirip kayak SD, madrasah penginapan, universitas pohon nangka ato apapun juga.
semoga betah ya...ditempat yang baru. selamat menempuh hidup baru!!!

Monday, March 17, 2008

kayaknya lirik lagu D'Massiv ini pas buanget buat tema hidup saat ini. hanya saja, kata-kata cinta itu diganti dengan kata 'skripsi'. jadi kalo judul asli dari lagu jagoan band lulusan A mild wanted ini adalah 'cinta ini membunuhku' diganti jadi 'skripsi ini membunuhku'...ehem (serak!!) nah, bisa juga liriknya ditujukan bagi para dosen pembimbing yang terkadang betapa sulitnya mencari cara meluruhkan kerasnya hati mereka.. ehem (serak lagi!!) buat yang ditolak judulnya..wuihh pas banget nih...lagu ini sedikit menularkan energi yang gak tau apa itu negatif ato positif..dan sekali lagi kalo judulnya diganti lho..'skripsi ini membunuhku'.. ehem (makin serak aja!!)

Cinta skripsi ini membunuhku - D' Massiv

kau membuatku berantakan
kau membuatku tak karuan
kau membuat ku tak berdaya !

kau menolakku
acuhkan diriku !

*
bagaimana caranya untuk meruntuhkan kerasnya hatimu
kusadari ku tak sempurna
ku tak seperti yg kau inginkan !

reff :
kau hancurkan aku dgn sikapmu
tak sadarkah kau telah menyakitiku
lelah hati ini meyakinkanmu
cinta ini membunuhku !

Tuesday, March 11, 2008

..........................
Maybe surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh I miss you, you know
.........................
Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home

Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home
(michael buble-home)
......................
Ayah dalam hening sepi kurindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
(ebiet G. Ade-titip rindu buat ayah)
...........................

siapa aja boleh gak setuju kalo 'rumah' adalah tempat yang paling nyaman di dunia ini. tapi buatku rumah yang bukan semata pengertian tempat atau hunian untuk tinggal, benar-benar tempat paling nyaman bila dibandingkan dengan tempat manapun di belahan bumi ini. mungkin pas berada didalamnya selalu merasa kalo rumah itu gak bikin betah. tapi setelah kita keluar, setelah banyak berjalan dan melihat keluar ternyata rumah tempat yang paling nyaman.


ini kesekian kalinya aku mendadak cengeng, aku mendadak sentimentil, dan sialnya aku mendadak rindu rumah lagi. disana ada keluarga yang aku yakin betul kalau segalak-galaknya si emak gak kan mungkin mau menyakiti dan melukaiku. sekeras-kerasnya si ayah gak kan menjerumuskanku dalam kesusahan. disana berlimpah ruah kasih sayang yang gak mungkin tergantikan.

di rumah gak kan perlu kesusahan mencari apapun yang membuat diri ini terluka dan bersimbah airmata. di rumah gak perlu khawatir hari ini bisa bertahan atau nggak menjalani semuanya.
tapi ya masa iya??? harus bersikukuh di wilayah atau zona aman itu terus? hidup kan harus berjalan terus. kalo mau kuatkan emang harus keluar dari titik aman.
kalo mau berani kan harus keluar melewati semuanya yang kadang jalannya tinggi menjulang dan dan juga terjal.
bukankah emang harus melewati semua cobaan dulu maka menjadi tangguh. bukankah harus jatuh bangun dulu maka bisa jadi pejuang yang menang.

akhhh.....sialnya...kali ini...detik ini benar2 rindu rumah..mau pulang!!! mak....ayah.....aku mau pulang...kembali ke dekapan kalian. bergelanyut dan tenggelam dalam samudera kasih sayang kalian. aku mau kembali berkelakar dan bersendau gurau tanpa beban bersama kalian. aku ingin bercerita banyak tentang mimpi yang ingin kita buat. semua cita-cita yang pernah kita utarakan pada makan siang waktu lalu. tentang inginmu terhadap apa yang harus kami lakukan untuk ummat dan bangsa ini.

menemani hari tua kalian yang paling tidak kuberikan sesuatu yang menurut kalian tak pernah sia-sia melahirkanku. mak...ayah, rasanya idang mau lari saja dari semua yang telah dilewati dan itu menyakitkan. ingin rasanya mengadukan semuanya, berkeluh kesah segenap hati. ingin rasanya turut merasakan lelah dan beban sepulang bekerja yang dari dulu hingga kini kalian lewati. tapi aku bisa apa??

akh... padahal aku tau, ayah kan pernah berpesan...kalau penderitaanku ini belum ada apa-apanya. kalau ayah sangat benci dengan keluh kesah dan rengekan. kan emak juga tidak pernah membiarkan airmata jatuh karena merasa kesusahan melewati cobaan hidup ini. tapi yah...tapi mak..anakmu ini benar-benar rapuh. anakmu ini masih seperti bayi yang beberapa tahun lalu kalian lihat kelahirannya bersama. anakmu ini masih anak yang bodoh akan likaliku hidup yang pahit yang telah lebih dulu kalian lewati.

ya...akhirnya aku paham, kalau dulu mengadu bukan kebiasaan yang kalian ajarkan agar kami bisa kuat menjalani smuanya. tapi ternyata...hari ini aku kalah pada hati yang rapuh, jiwa yang lemah. bahkan pada Tuhan saja aku tak kuasa mengadu. aku hanya bisa mengumpat dan memaki diri sendiri.
sampai pada titik ini, aku hanya bisa menitikkan airmata, merintih dalam hati atas semua yang kujalani.

ayah...emak... berdoalah terus (dan aku yakin betul bibir kalian tak pernah berhenti berdoa buat kami anakmu)agar perjuangan kalian membesarkanku selama ini akan berbuah manis. agar takkan lagi kulukai hati-hati kalian. agar masa tua kalian penuh dengan senyum yang mengembang karena melihat buah hati kalian berhasil mencapai yang terbaik. agar keringat, darah dan airmata kalian terbayar cepat atau lambat. Tuhan....aku sujud ampun :'(

Sunday, March 09, 2008

kok bisa jadi aku yang tertuduh ya? kok aku ngerasa jadi dihakimi? dan kok aku jadi ngerasa ditunjuk hidungnya? kok jadi ngerasa seolah2 dibilangin...' syukur lu...' atau 'mampus lu' atau...'rasain lu!'.. ketika saya membaca sebuah tulisan yang mengomentari blog saya. hati ini jadi geram sendiri. kontan saja hati ini jadi panas. sampai-sampai seluruh badan mendingin. padahal saya sudah berusaha melupakan semuanya.

kok bisa saya dituduh meningalkan orang lain yang menyebut beramai-ramai diri mereka teman? kok bisa saya dituduh mengabaikan ketulusan dari seorang?
kenapa saya yang harus berkaca sedang orang lain sangat enggan melihat dirinya? kenapa saya harus dibilang KONYOL sedang orang lain juga melakukan kekonyolan yang serupa kepada orang lain?

asli saya sakit hati!!!! sumpah....kata-kata baik itu dari sms, blog atau kata-kata langsung udah terlanjur berubah menjadi luka. luka yang udah mengering hampir terkoyak lagi dan berdarah lagi. kenapa saya harus capek2 mengerti perasaan orang lain kalo kegalauan saya dan perasaan saya tidak dihirauan orang lain?

bukankah kita butuh waktu untuk menyampaikan isi hati. bukankah kita punya cara-cara snediri untuk mengobati kegalauan hati? walau ini terkesan membela diri.

tapi bukankah DIAM itu jauhh lebih baik dari kata-kata yang menyakitkan dan menghujam hati yang akan dibawa sampai mati? kalau disuruh milih saya lebih baik ditikam belati hingga mati.

bukankah Tuhan yang Maha Adil menitipkan rasa sedih, luka, kehilangan, bahkan ditinggalkan agar kita tidak perlu sombong ketika berjalan di muka bumi?

bukankah menuduh lebih kejam dari hukuman manapun didunia ini? dan sayangnya saya bukan nabi yang bisa dengan segera menepis luka dan sedih di hati lalu memaafkan. sialnya saya bukan malaikat yang mampu dengan jernih hati dan pikiran untuk menilai atas apapun kejadian serta peristiwa dimuka bumi ini.


@@#$&^%$^$&^%&^*^^@%^%*(&*(&*%&^$
##^$^#%@#!$*%^&***(+YRTYDF#$%^TY&*^U^Y
^HHRF$**((KUIOJ<{}K(YH%F$HYKOKI**

nb:
TERIMA KASIH KALIAN SUDAH MEMBUKA MATA SAYA TENTANG SIAPA DIRI KALIAN SEBENARNYA.

TERIMA KASIH ATAS TAMPARAN DAN TUDUHANNYA PADA SAYA.