Wednesday, October 29, 2008

Dicari : Simbah !!

saya kehilangan kontak seorang sahabat. sahabat yang sering kami panggil dengan sebutan simbah. entah karena raut wajah atau usia yang membuat kami sepakat dengan sebutan itu. tapi yang jelas simbah orang yang paling bijaksana waktu itu. sekarang simbah tak ada kabar. kabar terakhir simbah mau menikah. tapi selanjutnya tak ada seorang pun yang tau kabar simbah. dimana dirimu berada mbah? apa kabarmu sekarang? masihkah seperti dulu? penyair yang tak ada duanya buatku. pendengar yang baik buatku. kau hanya cukup melihat sorot mataku kau sudah tau kalau hatiku sedang gundah. kau pengembara di jalan kebenaran Tuhan.
pernah sekali dulu, kita tumpahkan kerisauan kita tentangNya pada dinding-dinding sejarah nan tua. kita bak pesakitan yang tak kunjung usai. aku masih berhutang padamu untuk menyusuri jalan kota dengan gelegar kata sebagai pelampiasan hasrat pada syair-syair yang sama-sama kita kagumi.
debat kita terakhir tentang ajaran yang dibawa nabi masing2. kau sedikit mangkel, karna bagimu ajaran sebagai 'budaya import' yang tak perlu. karna cintamu pada 'budaya lokal'. aku pun tak lekas setuju. aku bertahan pada kebenaran yang masih kucari walau sudah kuwarisi berpuluh2 tahun. tapi bukankah manusia namanya, bila mempertanyakan kebenaran lantas mencari? ahh sekarang tak kutemukan lagi.
kau pun sering menodongku dengan tanya saat hati ini sedang luka. kau menyelami tanpa membiarkan aku lari dan sembunyi.
mbah...kami merindukanmu.. merindukan syair2 dalam yang kau kumandangkan. merindukan semua bijak tentang alam. terlebih aku yang dulu sering kau jadikan turis pada kota tua ini. bak pemandu wisata kau sabar bercerita tentang dongeng kejayaan masa lalu. bak seorang kusir yang senantiasa setia pada penumpangnya.

mbah...kau pernah bilang, kalau luka itu kita sendiri yang membuatnya. ah kau terlalu paham tabiatku.
mbah...kita semua pernah sama-sama merasakan hangatnya duduk bersama lalu kita berkelakar tentang hidup kita masing-masing. bahkan kita bergunjing tentang Tuhan. kalau yang satu ini kau lebih suka diam. kau larang karna tak kuasa menjamahNYa.

terakhir kali aku marah besar padamu mbah. karna saat hatiku remuk karna asmara yang kandas kau begitu keras menunjuk hidungku. aku pun keberatan lantas mengamuk. tapi memang karna aku terlalu dalam mengorek luka yang semestinya kututup rapat.
mbah..mbah...saat ini belum ada yang bisa menyiram amarahku dengan air tenang yang kau punya dulu. saat ini belum ada yang mengusikku dengan pertanyaan tentang kegusaranku. bahkan dengan sinis mempertanyakan cinta pada Tuhan.

mungkin kau tak pernah berkunjung ke goeboeg ini. mungkin pula kau tak pernah menelusuri tiap kata-kata dalam tulisan ini. tapi kukirimkan rindu kami padamu. kusampaikan padamu bahwa semua orang menanyakan keberadaanmu. bahkan teknologi tak bisa menyentuh keberadaanmu. semoga kau mau kembali untuk melepaskan bersama dahaga kita pada hidup yang sering kita takutkan ini.


NB : mbah...lekas pulang. lukaku terkadang sering menguap hingga otakku jadi tak waras. maukah kau pinjamkan kembali 'ning' yang pernah kau ceritakan dulu?


Tuesday, October 28, 2008

.."pengen nge pause hidupku sejenak.." ujar seorang teman kos lama

udah lama gak ngeblog. kangen juga. tapi apa daya. masih kering ide. apalagi intensitas berlayar di dunia maya sudah berkurang. secara fasilitas gratis dan fasilitas bulanan sudah berakhir.hehehe. jadilah kembali seperti dulu.
tadi pagi abis ngobrol2 ma ime. setengah berdiskusi tentang bahan penelitian kita masing2 yang udah bikin pusing. kami berbagi banyak tentang kegusaran masing2. ternyata ime juga punya pikiran yang sama denganku. apa jangan2 kami ini berpikir terlalu rumit. jadinya jauh ketinggalan dengan rombongan. masih jalan di tempat. tapi aku yang sedikit berbaik sangka mencoba menyakinkan bahwa ketika kita keluar dari 'sini' maka akan beda sensasi dan kepuasannya.
sebenarnya juga udah lama gak sharing tentang banyak hal. tapi pagi ini kami khusus membahas bagaimana lika-liku sebuah analisis yang masih kami raba2. serba tak tau. setelah lama ngobrol, mendadak keyakinan kalo semua masalah itu diberikan kepada orang yang tepat dari YME semakin kuat. semua orang diberi masalah yang sesuai banget ama kapasitasnya. tergantung apakah melewatinya dengan cara yang benar dan tepat.
ime juga teringat tentang waktu yang kian bergulir, sementara jalan masih begini. semacam fase mengendap. terkadang ini pun menghampiri benak ini, waktu berlalu tapi belum juga maju. belum berubah menjadi sesuatu. andai saja waktu bisa dihentikan sejenak. maka betapa senangnya. tapi itukan hanya mimpi belaka. toh kenyataan harus dihadapi. bergerak atau tidak, maju atau bertahan bahkan mundur sekalipun waktu tetap berlalu. ahh mudah2an waktu yang singkat ini bisa digunakan sebaik2nya untuk mengejar ketinggalan dan sampai di garis finish tepat waktu.

Sunday, October 05, 2008

belajar dirumah

selalu ada yang istimewa kalau pulang ke rumah. ada saja pelajaran berharga yang didapat setiap harinya. tentang keluarga, tentang hidup bahkan tentang Tuhan. benar kata orang kalau keluarga itu adalah madrasah. sekolah hidup yang berisi banyak pelajaran. tidak bisa diraih di bangku sekolah. ilmu yang sebenarnya tak ada teori mutlak dan pasti. selalu dinamis layaknya manusia yang senantiasa dinamis. sekian detik dapat selalu berubah. setiap hari ada saja pelajaran baru yang membuat otak ini berputar dan menyisakan PR baru.
cerita suka duka yang selalu menghiasi kisah di keluarga membuat kuberfikir lebih keras lagi tentang arti hidup sebenarnya. masalah yang dihadapi tak selalu sama. begitu juga pelajaran cinta yang sebenarnya. cinta yang sudah teruji sekian tahun. di rumah banyak lukisan cinta ayah dan emak kepada kami anak-anaknya yang begitu indah. tapi tak jarang coretan buram saat egois menyerang. benar kata rasulullah dulu, kalau menikah itu menyempurnakan setengah agama. betapa besar porsinya. karna memang segala bentuk ibadah ada disana. pelajaran cinta hidup bahkan tentang kebesaran Tuhan ada disana. segala ilmu dan pengalaman banyak terdapat di dalam sebuah keluarga. cobaan dan ujian yang sungguh berat untuk mengukuhkan iman kepada Tuhan. segala contoh dari rasulullah menjadi tantangan untuk dilaksanakan. dari keluarga lain aku melihat, bahwa sekedar mengerti agama saja tak menjamin seseorang itu baik dalam berumah tangga dan menjalankan perannya dengan semestinya. harus benar2 paham harus benar2 mengamalkan. ahh pekerjaan berat memang. maka kata anis matta dalam judul bukunya menikah itu sebuah keputusan besar. banyak kompromi yang kadang sewaktu2 bisa dilanggar. bagaimana waktu menunjukkan seseorang pada pribadi sebenarnya yang terkadang menjadi persoalan baru. bahkan rasa cinta tak cukup untuk menyelesaikan setiap persoalan. berkeluarga memang butuh segenap jiwa raga, butuh keterampilan dan kesiapan menjalaninya. karna itu taruhannya adalah separuh agama. karna semuanya lengkap disana, cinta, iman, perjuangan, pengorbanan, suka duka, airmata, kasih sayang dan sebagainya yang menjadi bentuk pengabdian kepada Tuhan serta memiliki tanggungjawab yang besar dunia dan akhirat.
banyak hal yang tak terbayangkan yang tak sempat diceritakan banyak orang bahkan di buku sekalipun tentang pernikahan dan keluarga jika kusaksikan secara langsung di rumah bahkan di keluarga lainnya.
otak ini mendadak penuh dengan banyak pertanyaan dan kekahwatiran sekaligus. bisakah aku menjalani sesuatu yang aku sendiri belum tau pasti. bisakah aku menjalani amanah berat dan tanggung jawab dunia akhirat. tapi seketika itu aku mendadak pasrah. biarlah Tuhan punya jawaban. Tuhan punya kuasa dan kisah misteri yang tersimpan rapat. hanya ada doa dan harap yang dipunya agar diberikan yang terbaik.