Tuesday, June 07, 2011

Yesterday is a history


Yesterday is a history, tomorrow is a mistery, but today is a gift that is why its called a present

Pada saat saya mudik sekitar bulan Januari lalu, dalam perjalanan saya menemukan sebuah artikel yang menarik di majalah penerbangan 'singa terbang'. Artikel tersebut sebenarnya cukup sederhana tapi membuat saya sedikit tersentil membacanya. Bertepatan memang setelah momen pergantian tahun dan seperti biasa, di banyak media serta setiap orang kerap melakukan refleksi dan resolusi untuk memperbaiki hidup lebih baik lagi. Sebenarnya embrio tulisan saya ini sudah mengendap beberapa bulan di folder pribadi namun baru hari ini membongkarnya kembali dan mencoba melanjutkannya.

nama artikelnya 'wisdom in the air' dengan judul Yesterday. Pada pembuka tulisan tersebut dimulai dengan quote Mikhail Gorbachev yang berbunyi "if what you have done still looks big for you, you have not done much today" dan sepenggal lirik lagu Yesterday oleh The Beatles. Semakin saya penasaran membacanya. di dalam tulisannya penulis bercerita kisah dua tokoh olahraga terkenal yaitu Michael Jordan dan Mike Tyson. keduanya sama-sama berjaya di masa mudanya. namun ketika beranjak tua Tyson mulai melemah, kekuatannya menurun karna faktor usia, alhasil Tyson selalu kalah dan tak bisa lagi menuai prestasi dan akhirnya bangkrut. Sementara Jordan menyadari usianya kian tua dan kekuatan tak bisa diandalkan. jordan akhirnya menyiasati dengan strategi three point shoot yang tak memeras tenaga banyak dan tetap bisa berprestasi di hari tuanya. menjelang pensiun, Jordan juga membeli klub basket di amerika.

Pada akhir tulisan, penulis menyimpulkan bahwa Tyson tidak merubah cara bertinjunya sedangkan Jordan mencari cara atau strategi baru untuk menyiasati permainannya. Lantas penulis memberi opsi pada pembaca, apakah kita bisa terlepas dari kejayaan masa lalu dengan mempersiapkan strategi untuk masa depan. Atau kita terpuruk dengan masa lalu hingga pelan-pelan hancur. Seperti yang terjadi pada Tyson yang hanya mengandalkan romantisme masa lalunya dan tak melakukan apa-apa. Serta memberi pilihan apakah kita mau terjebak pada masa lalu seperti yang tertuang pada lirik lagu Yesterday tersebut.

Tulisan ini membuat saya menanyai diri sendiri. Menepuk dada sendiri, melihat kedalam hati sendiri. Sepertinya saya selalu terpaut pada masa lalu. Entah itu kejayaan ataupun kesedihan, selalu membuat saya terkenang-kenang. Alhasil, untuk menjalani hari ke depan saya sering merasa seperti ada beban. Ada perasaan mengucilkan diri sendiri, apa iya saya bisa melakukan sesuatu yangg berarti kembali seperti dulu?. Itulah sebabnya kata seorang kawan, kenapa saya begitu suka pada senja. Selalu terpaku pada masa lalu hingga sering merasa yang dilakukan hari ini tidak berarti. Selalu membandingkan kondisi saat ini dengan masa lalu. Kadang saya pun merasa bahwa prestasi saya mentok di saat bangku SMA dan semasa kuliah Diploma dulu. Hingga hari-hari saat ini saya merasa tidak berarti seperti dulu.

Tulisan ini membuat saya mengakui bahwa sudah saatnya saya berkonsentrasi pada hari ini dan mempersiapkan diri untuk hari esok. Yang lalu biarlah berlalu. Kejayaan atau prestasi masa lalu jadikan prasasti bersejarah buat oleh-oleh masa depan yg diwariskan pad aanak cucu. Sedangkan pahitnya, cukup untuk menjadi pelajaran berharga karna memang hidup tak selamanya manis dan pahit itu terkadang dibutuhkan agar kita lebih immun terhadap ujian dan rintangan di masa depan. Akhirnya sejak membaca artikel yang mencerahkan bagi saya itu, saya bersepakat dengan diri sendiri agar tak terjebak pada romantisme masa lalu. Agar semakin saya mau menata diri setiap hari tanpa harus takut kehilangan kemampuan yang pernah ada di masa lalu. Menoreh prestasi tak mengenal dimensi waktu. Prestasi hakikatnya tak ada relevansinya dengan usia. Akhirnya juga saya berusaha berdamai dan senantiasa meyakinkan diri agar tetap berbaik sangka pada diri sendiri. Memberi kepercayaan pada diri walau mungkin sulit bahwa saya bisa melakukan sesuatu, mungkin tidak hari ini, mungkin saja besok. Lantas sekarang, melangkah pasti ke depan dengan masa lalu sebagai kaca spion agar lebih hati-hati dan tak berniat kembali lagi.

Yesterday - The Beatles

Yesterday, all my troubles seemed so far away.

Now it looks as though they’re here to stay.

Oh, I believe in yesterday.Suddenly, I’m not half the man i used to be,

There’s a shadow hanging over me,

Oh, yesterday came suddenly.

Why she had to go

I don’t know she wouldn’t say.

I said something wrong,

Now I long for yesterday.

Yesterday, love was such an easy game to play.

Now I need a place to hide away.

Oh, I believe in yesterday.

Why she had to go

I don’t know she wouldn’t say.

I said something wrong,

Now I long for yesterday.

Yesterday, love was such an easy game to play.

Now I need a place to hide away.

Oh, I believe in yesterday.