Wednesday, December 12, 2007

La Tahzan !!!

yang namanya dikecewain udah biasa, yang namanya ditinggalin dengan atau tanpa alasan juga udah biasa, juga sebaliknya. mungkin benar kata dania, "mbak, hatiku ini udah kapalan, sol sepatunya udah aus .." karena yang namanya sakit hati itu udah biasa. tapi tetep ada yang lain di hati ini ketika peristiwa-peristiwa yang menyakitkan dan mengecewakan itu harus berulang. entahlah, mungkin aku belum terlalu siap dan kuat menghadapi orang-orang yang datang saat mereka ada maunya dan pergi sesuka hati saat udah gak ada perlu lagi. ya...aku tampaknya belum cukup tegar ketika menghadapi arus lalu lalang orang yang datang dan pergi dalam hidup ini. benar kata orang, yang baru datang itu belum tentu bertahan dengan lama. itulah kenapa aku betul-betul sulit untuk membuka hati untuk memulai pertemanan atau apapun namanya. karena yang paling disesali, ketika semua berakhir dengan mengecewakan.dan untungnya aku belum lelah untuk berusaha menemukan maknanya.

sebenarnya bukan masalah kehilangan, ditinggalkan atau apapun istilahnya. karena bagiku, pengkhianatan terbesar adalah mengakhiri segalanya. tapi itulah... semuanya butuh proses. mungkin terlalu sering melihat dari kacamata sendiri. tapi ada tanda tanya besar dalam otak ini yang kadang suka mengusik sisi ego dalam diri, apa emang mereka udah ngerti aku, sampai-sampai mereka butuh untuk dimengerti olehku? adilkah? pernahkan mereka meraba hati yang terdalam ini untuk tahu apa sebenarnya yang terjadi didalamnya. sakit dalam hati ini sering mengabaikan logika dari setiap peristiwa. kata seorang temen mungkin kamu belum tulus. ingat betul kata mbak nunung,...Ma, sakit hati atau kecewa itu bener-bener bisa membekukan hati.. jangan sampai berlama-lama memendamnya. mbak nung bener....saat ini otak jadi dangkal karna terlalu lama berkutat dengan hal-hal yang penting yang membuat hati jadi beku dan dingin. ahhh entahlah....hanya Tuhan yang tau siapa aku sebenarnya dan apa yang ada dalam hati ini.

2 comments:

No VolVore said...

Entah seberat apa hidup yang pernah dan sedang kita jalani. Entah sejauh apa kita berada didepan atau dibelakang orang lain. Dan entah sesakit apa luka yang pernah kita alami karena orang lain atau justru karena diri kita sendiri. Tapi pernah kah kita coba untuk membuka diri, berusaha melihat ketulusan yang seseorang tawarkan. Apakah kita sudah berkaca ketika berkata mengapa kita ditinggalkan? Pernahkah kita bertanya siapakah yang pernah aku tinggalkan sehingga akupun ditinggalkan oleh orang lain? Takkan pernah ada yang akan mengerti diri kita, jika kita terus saja mengurung seluruh luka dan menepis sebuah ketulusan yang datang entah dari siapa.

DhaRma Lubis said...

ya benar....harus berkaca.. kita meninggalkan maka kita akan ditinggalkan itu hukum alam..makanya tak ada yang perlu disesali..