Friday, July 25, 2008

Menggenggam Kasih kembali

hanya ada sekotak kenangan indah
yang kau berikan dulu
sebelum perpisahan itu

senantiasa kubawa ke setiap pelabuhan
yang kusinggahi
kadang aku tak sabar
menunggu malam
untuk bercerita kepada setiap bintang yang muncul
tentang isi kotak yang kau hadiahkan

ahh..Tuhan terlalu bermurah hati
mempertemukan kita sejenak hingga merangkai kasih
walau harus terbunuh jauh kini

tau kah kau
kotak kayu terukir namamu ini
mengantarkan aku selalu kembali padamu dalam rindu
walau hanya sebatas itu mampuku

(DhaRmaLubis - 25/07/08 pkl : 21.30)


Thursday, July 17, 2008


malam tadi saya menatap langit ternyata sudah ada bulan bertengger disana bersama satu bintang saja yang menemani. langit bersih membuat bulan yang siap purnama semakin jelas dipandang..ahhh saya takjub..subhanallah indahnya. malam ini pun terasa syahdu.



sekali pagi saya melongok keluar jendela kamar. diketinggian ini dengan mata yang masih dipicingkan karna silau dan jalan masih sempoyongan saya terkesima dengan indahnya matahari pagi yang siap terbit untuk membakar siang ini. subhanallah...saya takjub dan sempat menjepretnya dengan sederhana.






Wednesday, July 16, 2008



sentilan membawa berkah!!

tadi ke kampus lagi, banyak perkembangan baru dari temen-temen. banyak yang udah di'dadar' ternyata. malah besok ada teman lagi yang akan di dadar. sayang....saya tidak bisa turut hadir. karna ada acara yang lain. seperti biasa, saat berkumpul2 dengan beberapa teman, kami pun berbagi kendala dan keluhan yang selalu datang bertubi-tubi. dan ternyata jauh lebih banyak dari kabar baik itu.hehehe kalo dikumpulin dan disatuin jadi buku maka tebalnya kayak kamus bahasa yang sekian ratus halaman.hmm.. ternyata oh ternyata....tidak hanya hati ini yang bergelora. Disela-sela dendam kesumat ini mendadak kemaren buka MP, ada seorang yang kasih komentar di salah satu album foto..

puanjangg lebar komennya karna berisi tentang kisah di zaman nabi.beberapa penggal kisah yang mebuat hati ini sedikit tersentuh.

................................... Lalu Abu Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?" Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka." ...........................

dari kisah itu, seseorang bersinar wajahnnya karna cerminan hatinya yang senantiasa bersabar dan tak pernah mengeluh dari apapun yang dialaminya. ahh saya tersentil (thanx obloo-). kebetulan sekali saat ini saya lebih suka mengeluh. mengumpat dan meratapi jalan hidup ini. saya jadi malu...padahal jalan yang dipilihkan Tuhan -kadang saya tidak suka- mungkin itu yang terbaik agar saya terhindar dari hal yang tidak baik. ahhh tapi misterius itu terlalu memaksa saya untuk berontak..fiuhhh...

nah tadi juga pas diyah buka fs temennya.. sekilas saya mengintip dan sekilas saya baca shout out temennya yang berbunyi kayak gini....."masa lalu membentukmu hingga seperti sekarang bukan membebanimu"... wah saya ditampar lagi. betapa saya selalu mengeluh. betapa saya sering melupakan esensi bersyukur. dan saya pelit untuk sabar menjalani apa yang telah Tuhan gariskan pada saya.

saya jadi malu lagi pada diri sendiri.. saya sering lupa pada kata 'berserah diri'. saya sering lalai kalau ada invisible hand yang mengatur semuanya ini. ada yang dibelakang layar yang menyutradarai semua kehidupan ini. saya terlalu jumawa untuk berdiri sendiri. terlalu percaya diri bahwa bisa menjalaninya tanpa kekuasaanNya. padahal saya tidak punya apa-apa, bukan siapa-siapa dan belum jadi apa-apa.

sujud ampun....

Monday, July 07, 2008


Coretan saat Suram pada jalan BUntu ini

Ternyata setelah kujalani dan kudaki, semakin aku sadar bahwa aku tak punya daya apa-apa. ada langkah yang tertunda. ada rintangan disana. tapi aku lupa sesaat bahwa Tuhan punya kuasa. Tuhan...aku terlalu bodoh untuk kau tinggalkan menghadapi masalah yang sebenarnya tak seberat yang akan datang. ahh aku terlalu cepat nelangsa. aku yakin Engkau punya pilihan yang terbaik.
bisakah ku hancurkan karang yang air laut saja belum tiba untuk menghantamnya. awalnya aku mengeras karna semua yang terjadi ini, tapi ternyata aku masih lemah untuk berdiri pada angin yang sebenarny bukan pamungkas. Tuhan..jika hati ini kian melemah dan jiwa ini kian merapuh. rangkullah aku, tolonglah aku, angkat aku dari kubangan ini. karna Engkau yang punya segalanya.
aku tau bahwa sekali layar terkembang surut kita berpantang. tapi saat ini angin terlalu kencang. ombak kian hebat menghantam. sedang hati ini sepi dari teman yang menghalau kabut didepan. Tuhan hanya Engkau cahaya yang mampu membimbingku ke arah yang harusnya ku tempuh. Engkau punya rencana atas hidupku. aku tau. tapi aku belum bisa menyakinkan diri bahwa semuanya akan sedia kala. karna aku terlalu buta arah. bahkan angin lebih tajam mengintai.
aku bersedia menjalaninya jika memang ini adalah harga yang harus dibayar atas yang namanya perjuangan. walau banyak yang berkata ini belum apa-apa. tapi aku terlanjur terkapar pada epidsode ini. padahal musuh akan datang lagi. aku hanya bisa angkat tangan, memohon. mengemis kemurahanMU. bersujud di hadapanMU agar aku bisa berjalan seperti dulu lagi. agar aku kuat kembali tegak melanjutkan perjalanan yang aku belum tau berapa lama lagi. ahhh semua ini masih misteri bagiku. semuanya masih teka teki yang belum kupecahkan dengan otakku yang tak berisi ini.

Tuhan andai bisa kupanjat bintang dan aku akan tenggelam bersama bulan saat mentari mendesak terbit. maka aku akan senang melakukannya. dan aku akan bersemayam pada diam yang tak bernama. aku akan senang melayang daripada aku direnggut ketidakpastian yang membuat aku sesak nafas.

*aku serahkan semuanya padaMU ya Allah. walau hati ini kadang belum berserah tapi aku belajar ikhlas menjalani semua cobaan dan ujian saat ini. semoga akan banyak jalan keluar yang mengantarkan aku meninggalkan kemelut ini.

Saturday, July 05, 2008

GSH Hanya bangkai kenangan !!


Tadi pagi dijemput mas Dik jam 9 pagi. kita rencananya mo ke kampus PPKP. “mo liat GSH ma….”katanya kemaren pas ditanya dalam rangka apa. tapi karna kita udah rencana lama dan baru kesampaian sekarang jadi bersemangat 45 mengiyakan ajakannya. karna banyak aset yang harus diselamatkan sebelum PPKP benar telah tiada. Untungnya masih punya kunci. Sampai disana...hah!!! sial...kami terlambat. Pas buka pintu luar kami mengintip ke kaca menuju ruang siar..ternyata udah dibobol. Dibongkar. Padahal pintu ke ruang siar digembok paten. perangkat siar udah lenyap beserta pemancarnya. Dasar brengsek!!! Kerjaan siapa nih.. aku dan mas Dik melongo. Terdiam diantara tumpukan kursi dan barang-barang yang berantakan bak rumah yang kemalingan. Hah...

GSH seperti bangkai kenangan yang sudah bersusah payah mempertahankannya dari generasi ke generasi dan kini berakhir seperti kapal pecah dilautan yang menjadi puing. “kenapa gak kemaren2 diambil perangkatnya ya...” mas Dik menyesali keterlambatan kami.

Duhh GSH, malang nian....walau sederhana tapi kami berlajar dari sana. Ketika mic hanya disambungkan ke seperangkat “kaleng” yang bisa memancarkan suara sang penyiar hingga kami punya mixer. Tapi semuanya terasa bermanfaat. Walau editing kecil-kecilan setidaknya beberapa orang sudah paham tentang recording dari sana. Ahh GSH...kami membangunnya dengan cinta dan persaudaraan. Renovasi ruang siar nekat yang melibatkan studio arsitek milik teman. Agar semua crew semangat bekerja. Ahh untungnya proyek tenkyu itu dijalankan dengan ikhlas.Tapi kini hanya bangkai...

Cuma file dan berkas yang masih bisa kami selamatkan. Walau sudah berselimut debu tebal dan kusam. Kulihat kerja keras teman sejawat ketika kami menjabat disana dalam buku tebal bersampul hijau yang selama kepengurusan yang ada baru itu yang begitu nonformal. Aku pun jadi terngiang kembali kenangan yang sudah dilewati disana.
Tumpukan foto sejak dulu hingga saat kami meninggalkan kampus seolah bercerita kembali tentang semua peristiwa yang kami alami dengan apa adanya. Semuanya lenyap bersama angkuhnya kepentingan. Ahh kami hanya bagian kecil dari kampus. Tapi kami pernah memberi warna ceria pada jaman kuliah dulu...

Duhh GSH, kami tak menyangka akan begini akhirnya. Padahal kami udah berniat menghibahkan aset kepada yang membutuhkan. Karna itu juga duit umat. Ya..walau tak seberapa. Tapi setidaknya perangkat siar dan komputer itu masih bisa digunakan dengan baik. Mas dik menyesal dan aku hanya diam tak bisa bereakasi. Bingung harus berbuat apa, bertanya pada siapa. Sayangnya kami sudah tak peduli lama. Ahh padahal GSH sumur ilmu kami, media buat kami mengenal jaringan radio komunitas. Belajar melembagakan UKM kami dan menotariatkannya dengan upaya yang seadanya. Walau sederhana setidaknya ada beberapa yang belajar juga dari kami.

Aku jadi mendadak rindu pada aktivitas dulu di GSH. Walau dulu sempat bersungut diberi tanggung jawab tapi aku bisa dapat banyak hikmah. Kami pun mencoba menelusuri kampus suram itu. Bak proyektor yang berjalan otakku kembali memutar tiap adegan yang pernah kualami di tiap sudut kampus yang lebih mirip peninggalan sejarah tak terawat ini. Ada sedih di hati...dulu aku bertemu dengan banyak sosok yang istimewa dan beguru pada sosok yang luar biasa. Berteman pada mereka-mereka yang unik dan istimewa dengan kisah yang tak biasa. Ahhh....kini hanya diam dalam suram. Hanya ada 2 anak kecil yang berteriak dan berlari sedang bermain. Kami pun pulang dengan banyak tanya dikepala dan sesal dihati. Maafkan kami GSH !

Friday, July 04, 2008

"Dharma....betapa saya tak ingin lagi kehilangan Allah..."


Terima kasih mbak Nung


"Allah maha pemaaf"......lama saya pandangi kalimat itu. mata saya hanya tertuju pada layar komputer dan kegiatan lain terhenti sejenak. itulah kata sederhana dari sahabat lama saya saat chatting tadi. seorang teman lama di Jakarta, teman seperjuangan dulu di D3, teman diskusi tentang hidup dan Tuhan. ketika saya mengatakan tentang ketakutan saya untuk memulai lagi menuju jalanNya. karna ujian Iman itu sangat berat dan dulu saya gagal.

lantas sahabat saya ini pun bertanya, "apa yang darma cari dari laki-laki? saya ingin tahu".
susah menjawab cepat dan langsung respon. saya berfikir sejenak. dan saya jawab sebisanya. saya ingin mencari pendamping, mencari partner dunia akhirat. itu saja. dia pun tak berkomentar hanya icon senyum yang muncul. ahhh saya jadi gusar...

kami pun berdiskusi tentang apa saja yang sudah kami lewati selama ini. karna kesibukannya yang luar biasa sebagai kuli tinta di ibukota nan keras, kami pun jarang lagi berdiskusi walau terbatas ruang dan waktu. hanya dorongan semangat dan kekuatan yang ditularkannya selama diskusi.
saya juga larut dalam syahdu yang amat sangat. tak terasa bulir airmata ini jatuh di pipi. dia pun dari seberang sana merasakan haru yang sama.
sudah lama saya kering diskusi..tentang hidup apalagi tentang Tuhan.
teringat dulu dikampus kecil itu, saya selalu berlimpah hikmah dan ilmu dari semua orang yang saya temui. selalu sarat kisah yang bermakna dari seorang teman berandal sekalipun. tapi sekarang berbeda. kami selalu berbagi cerita tentang proses hidup yang kamialami. walaupun dia terlalu tertutup dibanding saya. alasannya..maaf ma saya bukan pencerita yang baik. ahhh itu hak mbak nung, saya tidak mau memaksa.
ketika terbit rasa rindu dalam hati, ingatan saya kembali pada masa di bulan Ramadhan bebarapa tahun lalu sebelum dia ke jakarta. kami berdiam di NH beberapa malam dan saling berbagi cerita. saling memburu kasih sayangNya dalam doa. ahh saat ini saya masih saja tertinggal. mbak nung masih beruntung dengan pilihan hidupnya. saya masih sulit. saya masih terbelenggu pada masa lalu. pada kisah suram yang saya sendiri tidak suka memutarnya kembali dalam otak. tapi hati ini senantiasa lemah tak berdaya.

saya masih sulit menerjemahkan dan menyelami makna yang diberi Tuhan dalam hidup saya. saya masih sering lupa dan khilafnya. kalau dulu ada saja jalan yang dipilih Tuhan untuk mengingatkan. sekarang saya merasa agak sedikit berbeda. layaknya orang yang berdiri di tepi jurang yang beruntung bisa jauh dari dasar tapi belum bisa berjalan ketengah daratan. ahhh semoga bimbang ini akan ada jawabannya. akan diberi jalan dan kemauan yang kuat untuk kembali lagi tegak dan berdiri kuat di jalanNya.

akhirnya saya menemukan setidaknya sedikit makna kenapa saya diberi jalan pada fase ini, karna Tuhan memberi cermin raksasa untuk saya berefleksi bahwa betapa buruknya saya dulu dan mungkin masih saat ini..ahh semoga saya tidak menjadi, buruk muka cermin dipecah. semoga saya bisa menjadi jauh lebih baik lagi. aamiiin..


---mAri PULANG ukhti----
aku masih disini ukhti...
masih bermandikan angin hampa

bergelut dengan kesendirian dunia
yang menamakannya "diri sendiri"

aku bukan bertambah hebat
aku laiknya pengantin berjubah perang
aku makin rindu pada oase yang kita tenggak bersama dulu
dalam hening dan syahdu alam

aku dulu tak takut pada mabuk cinta khalik

tapi kini...
hanya ngeri yang bergelantungan pada rahangku
dada ini semakin menghantam jurang gelap dalam diri
yang kita tak pernah tau akan berakhir dimana

tapi sudahlah
kita sudah sepakat
jalan terjal
ini hanya ditempuh dengan darah dan
kupanggil ia sebagai "genggaman maut"
semuanya serba jatuh bangun
bahkan kadang GILA

semoga kita bukan kapten kapal
yang dikhianati para awak
lantas tenggelam didalamnya lautan lepas
lalu membusuk
menjadi sejarah kelam

mari angkat tangan pada langit
karna alam sudah akan menelan segala yang kita punya
(DharmaLubis, 24-03-07)