Monday, April 28, 2008


LOVE jogja n U (jargon sebuah radio lokal jogja)

begitu turun dari kereta di stasiun Tugu ada hawa yang berbeda. begitu menyenangkan. udaranya yang walo panas dan terik tapi tetap memberikan nuansa yang damai dan tentram dalam hati. suasana sore kemaren begitu eksotis. cahaya matahari yang sebenarnya begitu menyengat kulit tidak serta merta membakar hati dan kepala. cahaya emas sang mentari sore yang siap2 mengelinding ke barat menyertai langkah saya menuju kos. di dalam jalur 4 saya begitu menikmati sore yang indah ini. betapa terkadang saya wajib merasa bersyukur karna masih diberi kesempatan berharga ini. memang terkadang saya dan beberapa kawan-kawan di solo dinilai terlalu berlebihan dalam menilai kota yogyakarta. tapi entah kekuatan besar apa yang memang dirasa begitu menarik kuat bagi kami yang pernah singgah di kota ini. bukan bermaksud subjektif, tapi memang ada rasa tentram ketika tinggal dan hidup di yogya, walopun saat ini jalanan kian ramai kendaraan dan gaya hidup yang kian hari semakin berubah kearah metropolitan dan gaya khas yogya yang sederhana namun tetap kaya akan keindahan sedikit redup.

akhirnya bisa juga menikmati video lengkap kickandy yang episode 'blak-blakan dengan sultan'. secara episode yang termasuk diminati ini saya selalu ketinggalan. banyak yang mengapresiasi episode ini. selain andy F.noya yang selalu khas dalam menggali pertanyaan dan kadang sedikit nakal dalam bertanya, pernyataan-pernyataan sang sultan begitu bijak dan arif. kata-kata yang keluar dari mulut beliau begitu tenang dan tegas.banyak yang menarik yang menyedot perhatian orang banyak dari pernyataan-pernyataan tersebut hingga episode ini banyak diminta diputar ulang bahkan dibuat episode lengkapnya.

kalo isi pernyataan yang begitu memukau itu bisa ditonton secara lengkap di www.kickandy.com. namun saya begitu terkesima dengan beberapa pernyataan-pernyataan yaitu, ketika ditanya sosok yang bagaimana calon presiden yang cocok untuk memimpin Indonesia, "yang memahami pancasila yang penjabarannya hanya dua yaitu rasa ketuhanan dan kemanusiaan...."

dan penyataannya yang lain yaitu,

"saya fikir kita kurang diajari oleh pemimpin kita keekaan ini juga untuk menghargai kebhinekaaan, karna ada fakta keekaan ini ada dominasi yang sifatnya negatif bukan positif, orang jawa merasa mayoritas sehingga semua harus nama jawa seluruh republik mestinya masyarakat jawa ini memberikan rasa pengayoman, perlindungan kepada yang minoritas. yang kedua, islam mayoritas, jangan memaksain kehendak tapi mestinya yang kecil itu merasa justru diayomi oleh agama yang mayoritas. berarti keekaan itu mengakui kebhinekaan dan ini sekarang masih dipertanyakan.........."

pandangan-pandangan yang dikemukakan begitu cerdas dan modern. hingga ia tampil sebagai raja tidak hanya karna regenerasi dan kekuasaan namun juga berbekal ilmu dan pengetahuan yang luas. hingga mungkin sebagian orang merasa bahwa sultan sekarang tidak terlalu melanjutkan warisan dan kebiasaan para sultan terdahulu.

yang menarik lagi bahwa, sultan meyakinkan bahwa ia hanya mengabdi, apakah akan dikenang dan dihargai orang itu tidak menjadi masalah buatnya. juga menjadi sorotan pemirsa adalah pengakuan sultan tentang poligami dan menolaknya dengan alasan bahwa ia adalah produk poligami yang merasa banyak kekurangan dan kerugian menjadi anak hasil poligami dan ia tidak mau hal itu menimpa anak-anaknya.

hal lain yang disoroti adalah ketika sultan bersedia menerjemahkan perkataan-perkataan mbah Marijan dalam satu acara dinilai tidak etis, karena sultan adalah raja dan mbah marijan adalah abdinya. namun dengan bijak, sang sultan menjawab apakah tidak boleh menghargai bawahan dan bahasa jawa yang digunakan mbah marijan akan sulit dimengerti pada aspek materinya oleh orang lain walopun mengerti bahasa jawa. sultan benar-benar selalu ingin menghargai etika bermasyarakat walopun orang itu adalah bawahannya.

diakhir acara sultan bercerita bahwa disaat akhir wafatnya orang tua beliau berpesan agar ia mau berjanji 4 hal yaitu, pertama berjanji untuk bisa mengayomi semua orang walaopun orang itu tidak senang pada dirinya ; kedua berjanji untuk tidak melanggar peraturan negara ; ketiga, berjanji untuk lebih berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah, di janji yang ketiga ini sultan interupsi dan menanyakan lebih berani dari siapa? dan dijawab yaitu lebih berani dari ayahandanya yang pernah menjadi wakil presiden dan hidup di 2 era presiden yang ternyata 'diam'nya adalah pilihan yang salah dan bangsa ini masih tetap bodoh dan miskin ; dan keempat berjanji untuk tidak berambisi jadi apapun selain mensejahterakan rakyat.

ya semoga janji ini tetap dipegang dan diwujudkan agar beliau semakin dicintai rakyat yogyakarta sepanjang masa.

No comments: