Friday, May 02, 2008


Perempuan...

beberapa hari ini yang jadi topik pembicaraan dengan mbak lia adalah tentang perempuan. baik dalam diskusi serius atopun dalam obrolan makan siang kita selalu bicarain perempuan.yang diobrolin juga banyak aspeknya. salah satunya adalah stigma bahwa perempuan adalah lemah dan lembut secara pemikiran atopun perasaan. kita bedua juga ngeliat temen-temen sekitar yang halus banget perasaannya dan ada juga yang kayak orang bar-bar kayak kita. kalo kata mbak lia...bisa-bisa kita jadi feminis lho..hehe walopun secara konsep dan teori kita sendiri kurang paham tentang makna dan perjuangan yang diusung kaum feminis barat atopun timur. yang radikal maupun yang halus.
gara-garanya juga semakin banyak temen-temen yang masuk dalam daftar BSH (barisan sakit hati). kalo istilahnya mbak lia, korban laki-laki..sori mbak yang ini ane agak tersinggung :P. ya apapun itu nama dan bentuknya terkadang sakit hati yang memicu pandangan-pandangan baru tentang sesuatu baik secara sempit atopun komprehensif...tapi disini saya gak pengen bahas tentang itu.
kemudian, muncul wacana poligami yang begitu hebatnya hingga menjadi polemik apalagi dikalangan ibu-ibu. bagi orang yang setuju dengan poligami jangan harap akan populer dimata ibu-ibu dan kaum hawa. padahal ini hanya masalah like or dislike, bersedia ato tidak bersedia. karna kalo boleh ato tidak boleh maka jawabannya adalah boleh. lagi-lagi ini gak mau bahas soal poligami, cuma karna kemaren seorang teman kita yang lain yaitu "h" begitu membabi buta membicarakannya. secara sang mantan kekasih begitu bermimpi beristri dua padahal sangat jauh dari standar laki-laki berkualitas baik secara wajah (upss..mungkin ian kasela lebih mending setingkat diatasnya wakakakak) maupun kecerdasan ato pun prilaku. kalo kasarannya, udah jelek player lagi. kita bedua yang udah sebelnya selangit gak ada habis2nya buat maki-maki orang itu.

tadi pagi juga kita bedua liat liputan di teve yang ngasih tau kalo Maia Ahmad dipilih sebagai inspiring women yang gak jelas versi siapa. ya namanya juga kita bedua yang langsung cepet kalo urusan komentar, buru-buru berkomentar negatif. ibarat kalo si teve bisa jerit mungkin dia sudah meledak dari dulu kala. karna setiap ada yang gak beres di teve langsung kita hina dan dikata-katain.
agak aneh sih, maia 'inspiring women'?? hehehe..mbak lia mencoba berpositif thinking, ya mungkin karna doski kuat menghadapi masalah rumah tangga. aku langsung protes,,,"ah itu kan masalah yang dibuat-buat. mendingan juga Omas yang dikasih penghargaan kalo kategorinya kayak gitu" secara ada informasi, kalo omas yang mencari nafkah dan suaminya gak kerja dan sadisnya berselingkuh dengan pembantunya. ckckck...

kenapa gak kayak melly manuhutu yang merintis bisnis tanaman organik dan sekarang udah jadi tren gaya hidup sehat dimana-mana. ato masih mending cincau laura yang ternyata doi punya 10 buah sekolah yang disalah satu sekolahnya dia jadi guru bahasa inggris.walopun banyak yang ngece gaya bicaranya toh, dia punya kontribusi pada dunia pendidikan.
kenapa juga gak diberikan penghargaan pada wanita-wanita yang hadir dalam acara kickandy dalam episode 'perempuan-perempuan tulang punggung' yang mencari nafkah dengan keras menggantikan peran para suami baik karna keadaan atopun karna kebutuhan. ato juga pada seorang ibu yang cuma tamat SMU dan sekarang membina kelompok tani yang sukses bahkan menandingi pengetahuan para mahasiswa jebolan pertanian, yang mengeluarkan pernyataan dari mulutnya bahwa ia menginginkan harmoni dunia!! alam ini tetap seimbang. uhh sayangnya lupa nih episode kick andy yang mana, yang jelas pas hari kartini deh. kata-kata yang mengalir dari ibu yang sederhana itu membuat saya merinding sekaligus malu pada status sebagai mahasiswa yang belum punya kontribusi apa-apa pada masyarakat dan bangsa ini. ahh bener-bener inspiring women. tapi kok bisa yang begitu gak diberi penghargaan. kok bisa salah alamat. kok bisa para aktivis perempuan hanya konsentrasi pada aspek kekerasan rumah tangga yang kadang diperjuangkan pada perempuan yang salah alamat. toh juga perempuan yang bener-bener korban kekerasan laki-laki ato rumah tangga sering luput. terkadang yang diperjuangkan adalah perempuan genit dan gatel yang kena tonjok suami karna istrinya merangsang laki-laki lain dengan vulgar. ya walopun dengan alasan apapun ini tidak dibenarkan. tapi kadang terlalu berlebihan. kenapa para buruh gendong di pasar tradisional yang dibayar hanya 500 ato seribu rupiah untuk kerja kerasnya yang kadang mengancam reproduksinya dan hanya berbekal nasi dan tempe goreng tidak diperjuangkan? dan saya benar-benar menyaksikan langsung. dan sayanganya orang-orang kayak gini cuma berakhir pada sebuah penelitian sarjana sosial dan LSM2 yang ada. padahal kalo dipikir kemana suami-suami mereka? ahh tapi terlalu buru-buru ambil kesimpulan. kalo kata mbak lia, kasian ibu kartini, perjuangannya dimasa kini disalah artikan. heheheh secara dirimu obsesinya adalah ibu rumah tangga ya mbak..

sebenarnya, pernyataan perempuan itu lemah adalah tidak 100% mutlak. karna melihat banyak kisah perempuan perkasa yang beberapa udah disebutkan diatas, dan ada yang bilang kalo perempuan lebih kuat jadi janda bertahun-tahun bahkan ampe tua, ketimbang laki-laki jadi duda. secara kemaren di 4 mata, ada bapak tua renta udah kawin 94 kali. padahal kempot dan giginya yang tersisa menggambarkan usianya sekarang. dalam hubungan seksual juga katanya, perempuan lebih lama bertahan walaupun membangkitkannya cukup susah, sementara laki-laki setelah orgasme tidak bisa bertahan lagi. padahal laki-laki selalu bangga bahwa mereka begitu kuat. ya nyatanya cuma sebatas itu saja (ehemm kok bisa ngomong gini..wah ni gara-gara begaul ama mini dolly-nya jrink cs.wakakak) dan segala perjuangan dari makhluk yang namanya perempuan yang kadang dipanggil 'ibu', 'mama', ummi, 'emak'..udah gak diragukan lagi. udah cukup banyak bukti bahwa mereka adalah sosok-sosok yang kuat melewati semua lika-liku kehidupan ini dengan tulus atopun terpaksa.udah gak perlu lagi di tulis sekian ribu kata untuk melukiskan perjuangan mereka dalam menuangkan kasih sayang pada semua yang mereka kasihi baik itu suami, anak-anak atopun keluarganya.

ya.... mungkin selain hobi menghina dina orang lain, ini juga jadi cermin buat refleksi diri sebagai anak muda yang katanya harapan bangsa ini. betapa malunya belum bisa berbuat apa-apa untuk kemajuan bangsa ini. tulisan ini gak bertendensius. gak ada pretensi apa-apa.bukan provokasi apalagi kampanye politik karna sedang ada pilkada. juga bukan mencari simpati, mentari dsb. cuma ingin melimpahkan keheranan dan refleksi diri dalam untaian kalimat yang gak ada artinya.

1 comment:

Jus goMbal-gaMbul said...

perempuan saat ini sudah setingkat ato sederajat dengan laki2 kok
buktinya banyak juga perempuan yang menduduki posisi penting di departemen ato bidang kerja apapun
walopun masih dikit perempuan yang menjalankan poliandri (takut ga ketauan bapak anaknya yang mana kali ye...:D)