Langit Hitam Lagi
kelabu itu menghampiri lagi
hanya ada gerimis sebagai teman untuk menyambutnya
ketika bara api siap menjilati seluruh tubuh ini
yang bersiap menghancurkan dan meremukkan jiwa raga ini
tersayat lagi
padahal hanya sepi yang kupunya kini
padahal hanya hampa yang tertinggal sejak sekian banyak
yang hilang dari diri
semua menggila saat dahaga belum terobati
saat angin padang pasir menyapu seluruh jiwa
penawar luka hanya fatamorgana
karna para musafir tak sempat diam untuk tinggal
adakah belati racun nan tajam
untuk membunuh luka dan sial ini
adakah air suci yang mampu membasuh
semua bara dan darah ini
akhirnya aku pun tersadar
aku hanya hewan yang tak punya hati
aku binatang tersesat yang sulit menemukan jalan pulang
aku hanya keledai dungu yang tak tau baca petunjuk
aku hanya orang gila yang tak bisa redam segala murka
Terima kasih Tuhan
cambukanMU lebih terasa kini
sebelum kau lumat habis aku dengan siksaMu yang lebih hebat
(DharmaLubis, Rabu sedih, 20-08-2008
pkl :22.04)
No comments:
Post a Comment