Monday, July 07, 2008


Coretan saat Suram pada jalan BUntu ini

Ternyata setelah kujalani dan kudaki, semakin aku sadar bahwa aku tak punya daya apa-apa. ada langkah yang tertunda. ada rintangan disana. tapi aku lupa sesaat bahwa Tuhan punya kuasa. Tuhan...aku terlalu bodoh untuk kau tinggalkan menghadapi masalah yang sebenarnya tak seberat yang akan datang. ahh aku terlalu cepat nelangsa. aku yakin Engkau punya pilihan yang terbaik.
bisakah ku hancurkan karang yang air laut saja belum tiba untuk menghantamnya. awalnya aku mengeras karna semua yang terjadi ini, tapi ternyata aku masih lemah untuk berdiri pada angin yang sebenarny bukan pamungkas. Tuhan..jika hati ini kian melemah dan jiwa ini kian merapuh. rangkullah aku, tolonglah aku, angkat aku dari kubangan ini. karna Engkau yang punya segalanya.
aku tau bahwa sekali layar terkembang surut kita berpantang. tapi saat ini angin terlalu kencang. ombak kian hebat menghantam. sedang hati ini sepi dari teman yang menghalau kabut didepan. Tuhan hanya Engkau cahaya yang mampu membimbingku ke arah yang harusnya ku tempuh. Engkau punya rencana atas hidupku. aku tau. tapi aku belum bisa menyakinkan diri bahwa semuanya akan sedia kala. karna aku terlalu buta arah. bahkan angin lebih tajam mengintai.
aku bersedia menjalaninya jika memang ini adalah harga yang harus dibayar atas yang namanya perjuangan. walau banyak yang berkata ini belum apa-apa. tapi aku terlanjur terkapar pada epidsode ini. padahal musuh akan datang lagi. aku hanya bisa angkat tangan, memohon. mengemis kemurahanMU. bersujud di hadapanMU agar aku bisa berjalan seperti dulu lagi. agar aku kuat kembali tegak melanjutkan perjalanan yang aku belum tau berapa lama lagi. ahhh semua ini masih misteri bagiku. semuanya masih teka teki yang belum kupecahkan dengan otakku yang tak berisi ini.

Tuhan andai bisa kupanjat bintang dan aku akan tenggelam bersama bulan saat mentari mendesak terbit. maka aku akan senang melakukannya. dan aku akan bersemayam pada diam yang tak bernama. aku akan senang melayang daripada aku direnggut ketidakpastian yang membuat aku sesak nafas.

*aku serahkan semuanya padaMU ya Allah. walau hati ini kadang belum berserah tapi aku belajar ikhlas menjalani semua cobaan dan ujian saat ini. semoga akan banyak jalan keluar yang mengantarkan aku meninggalkan kemelut ini.

2 comments:

Jus goMbal-gaMbul said...

perjalanan hidup tu pasti diwarnai rintangan dan cobaan.....
klo ga ada berarti kamu mati....
sabar, ikhlas mudah diungkapkan tapi terasa berat dijalankan...
tapi setiap hambatan, cobaan, ujian atau apapun itu pasti ada secercah cahaya yang menuju jalan keluar....
sabar ya bu....

DhaRma Lubis said...

matur nuwun kang...mungkin sayanya saja yang sedang drop. semoga besok lebih bergairah lagi...