Saturday, July 05, 2008

GSH Hanya bangkai kenangan !!


Tadi pagi dijemput mas Dik jam 9 pagi. kita rencananya mo ke kampus PPKP. “mo liat GSH ma….”katanya kemaren pas ditanya dalam rangka apa. tapi karna kita udah rencana lama dan baru kesampaian sekarang jadi bersemangat 45 mengiyakan ajakannya. karna banyak aset yang harus diselamatkan sebelum PPKP benar telah tiada. Untungnya masih punya kunci. Sampai disana...hah!!! sial...kami terlambat. Pas buka pintu luar kami mengintip ke kaca menuju ruang siar..ternyata udah dibobol. Dibongkar. Padahal pintu ke ruang siar digembok paten. perangkat siar udah lenyap beserta pemancarnya. Dasar brengsek!!! Kerjaan siapa nih.. aku dan mas Dik melongo. Terdiam diantara tumpukan kursi dan barang-barang yang berantakan bak rumah yang kemalingan. Hah...

GSH seperti bangkai kenangan yang sudah bersusah payah mempertahankannya dari generasi ke generasi dan kini berakhir seperti kapal pecah dilautan yang menjadi puing. “kenapa gak kemaren2 diambil perangkatnya ya...” mas Dik menyesali keterlambatan kami.

Duhh GSH, malang nian....walau sederhana tapi kami berlajar dari sana. Ketika mic hanya disambungkan ke seperangkat “kaleng” yang bisa memancarkan suara sang penyiar hingga kami punya mixer. Tapi semuanya terasa bermanfaat. Walau editing kecil-kecilan setidaknya beberapa orang sudah paham tentang recording dari sana. Ahh GSH...kami membangunnya dengan cinta dan persaudaraan. Renovasi ruang siar nekat yang melibatkan studio arsitek milik teman. Agar semua crew semangat bekerja. Ahh untungnya proyek tenkyu itu dijalankan dengan ikhlas.Tapi kini hanya bangkai...

Cuma file dan berkas yang masih bisa kami selamatkan. Walau sudah berselimut debu tebal dan kusam. Kulihat kerja keras teman sejawat ketika kami menjabat disana dalam buku tebal bersampul hijau yang selama kepengurusan yang ada baru itu yang begitu nonformal. Aku pun jadi terngiang kembali kenangan yang sudah dilewati disana.
Tumpukan foto sejak dulu hingga saat kami meninggalkan kampus seolah bercerita kembali tentang semua peristiwa yang kami alami dengan apa adanya. Semuanya lenyap bersama angkuhnya kepentingan. Ahh kami hanya bagian kecil dari kampus. Tapi kami pernah memberi warna ceria pada jaman kuliah dulu...

Duhh GSH, kami tak menyangka akan begini akhirnya. Padahal kami udah berniat menghibahkan aset kepada yang membutuhkan. Karna itu juga duit umat. Ya..walau tak seberapa. Tapi setidaknya perangkat siar dan komputer itu masih bisa digunakan dengan baik. Mas dik menyesal dan aku hanya diam tak bisa bereakasi. Bingung harus berbuat apa, bertanya pada siapa. Sayangnya kami sudah tak peduli lama. Ahh padahal GSH sumur ilmu kami, media buat kami mengenal jaringan radio komunitas. Belajar melembagakan UKM kami dan menotariatkannya dengan upaya yang seadanya. Walau sederhana setidaknya ada beberapa yang belajar juga dari kami.

Aku jadi mendadak rindu pada aktivitas dulu di GSH. Walau dulu sempat bersungut diberi tanggung jawab tapi aku bisa dapat banyak hikmah. Kami pun mencoba menelusuri kampus suram itu. Bak proyektor yang berjalan otakku kembali memutar tiap adegan yang pernah kualami di tiap sudut kampus yang lebih mirip peninggalan sejarah tak terawat ini. Ada sedih di hati...dulu aku bertemu dengan banyak sosok yang istimewa dan beguru pada sosok yang luar biasa. Berteman pada mereka-mereka yang unik dan istimewa dengan kisah yang tak biasa. Ahhh....kini hanya diam dalam suram. Hanya ada 2 anak kecil yang berteriak dan berlari sedang bermain. Kami pun pulang dengan banyak tanya dikepala dan sesal dihati. Maafkan kami GSH !

2 comments:

AWAN said...

Wah gambar blognya bagus .....??????????? nge-shot dimana????
AKu jg orang jogja

AWAN said...

blognya bagus ............ ada tulisan perjalanan keimanan yang tidak bisa langsung dalam sekejap menjadi manusia suci. hehehhehhe ......... tapi beneran lho, bagus tulisannya untuk para "pengelana kebenaran"