Friday, July 04, 2008

"Dharma....betapa saya tak ingin lagi kehilangan Allah..."


Terima kasih mbak Nung


"Allah maha pemaaf"......lama saya pandangi kalimat itu. mata saya hanya tertuju pada layar komputer dan kegiatan lain terhenti sejenak. itulah kata sederhana dari sahabat lama saya saat chatting tadi. seorang teman lama di Jakarta, teman seperjuangan dulu di D3, teman diskusi tentang hidup dan Tuhan. ketika saya mengatakan tentang ketakutan saya untuk memulai lagi menuju jalanNya. karna ujian Iman itu sangat berat dan dulu saya gagal.

lantas sahabat saya ini pun bertanya, "apa yang darma cari dari laki-laki? saya ingin tahu".
susah menjawab cepat dan langsung respon. saya berfikir sejenak. dan saya jawab sebisanya. saya ingin mencari pendamping, mencari partner dunia akhirat. itu saja. dia pun tak berkomentar hanya icon senyum yang muncul. ahhh saya jadi gusar...

kami pun berdiskusi tentang apa saja yang sudah kami lewati selama ini. karna kesibukannya yang luar biasa sebagai kuli tinta di ibukota nan keras, kami pun jarang lagi berdiskusi walau terbatas ruang dan waktu. hanya dorongan semangat dan kekuatan yang ditularkannya selama diskusi.
saya juga larut dalam syahdu yang amat sangat. tak terasa bulir airmata ini jatuh di pipi. dia pun dari seberang sana merasakan haru yang sama.
sudah lama saya kering diskusi..tentang hidup apalagi tentang Tuhan.
teringat dulu dikampus kecil itu, saya selalu berlimpah hikmah dan ilmu dari semua orang yang saya temui. selalu sarat kisah yang bermakna dari seorang teman berandal sekalipun. tapi sekarang berbeda. kami selalu berbagi cerita tentang proses hidup yang kamialami. walaupun dia terlalu tertutup dibanding saya. alasannya..maaf ma saya bukan pencerita yang baik. ahhh itu hak mbak nung, saya tidak mau memaksa.
ketika terbit rasa rindu dalam hati, ingatan saya kembali pada masa di bulan Ramadhan bebarapa tahun lalu sebelum dia ke jakarta. kami berdiam di NH beberapa malam dan saling berbagi cerita. saling memburu kasih sayangNya dalam doa. ahh saat ini saya masih saja tertinggal. mbak nung masih beruntung dengan pilihan hidupnya. saya masih sulit. saya masih terbelenggu pada masa lalu. pada kisah suram yang saya sendiri tidak suka memutarnya kembali dalam otak. tapi hati ini senantiasa lemah tak berdaya.

saya masih sulit menerjemahkan dan menyelami makna yang diberi Tuhan dalam hidup saya. saya masih sering lupa dan khilafnya. kalau dulu ada saja jalan yang dipilih Tuhan untuk mengingatkan. sekarang saya merasa agak sedikit berbeda. layaknya orang yang berdiri di tepi jurang yang beruntung bisa jauh dari dasar tapi belum bisa berjalan ketengah daratan. ahhh semoga bimbang ini akan ada jawabannya. akan diberi jalan dan kemauan yang kuat untuk kembali lagi tegak dan berdiri kuat di jalanNya.

akhirnya saya menemukan setidaknya sedikit makna kenapa saya diberi jalan pada fase ini, karna Tuhan memberi cermin raksasa untuk saya berefleksi bahwa betapa buruknya saya dulu dan mungkin masih saat ini..ahh semoga saya tidak menjadi, buruk muka cermin dipecah. semoga saya bisa menjadi jauh lebih baik lagi. aamiiin..


---mAri PULANG ukhti----
aku masih disini ukhti...
masih bermandikan angin hampa

bergelut dengan kesendirian dunia
yang menamakannya "diri sendiri"

aku bukan bertambah hebat
aku laiknya pengantin berjubah perang
aku makin rindu pada oase yang kita tenggak bersama dulu
dalam hening dan syahdu alam

aku dulu tak takut pada mabuk cinta khalik

tapi kini...
hanya ngeri yang bergelantungan pada rahangku
dada ini semakin menghantam jurang gelap dalam diri
yang kita tak pernah tau akan berakhir dimana

tapi sudahlah
kita sudah sepakat
jalan terjal
ini hanya ditempuh dengan darah dan
kupanggil ia sebagai "genggaman maut"
semuanya serba jatuh bangun
bahkan kadang GILA

semoga kita bukan kapten kapal
yang dikhianati para awak
lantas tenggelam didalamnya lautan lepas
lalu membusuk
menjadi sejarah kelam

mari angkat tangan pada langit
karna alam sudah akan menelan segala yang kita punya
(DharmaLubis, 24-03-07)

No comments: