Friday, December 08, 2006

memoar 07-07-05

Kejadian itu terulang kembali lagi hari ini. Ya,...kalau sudah begini memang aku yang harus dipersalahkan. Kembali lagi aku terbuai dalam kelemahan, dalam ketidakberdayaan untuk mengatakan ¨tidak¨. Kalau dibilang pasrah mungkin terlalu berlebihan. Tapi semalaman sudah kupikirkan walaupun hasilnya sama saja, mengecewakan. Kalau mengatakan, aku cuma manusia biasa terlalu picik jadinya, seolah-olah aku memang enggan berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari kemelut yang hampir sering terjadi. Kepada Sang Khalik aku cuma berbisik lirih.... Tuhan keterlanjurbasahan ini sudah kurencanakan. Sebentar tadi aku jadi budak. Tuhan...... mau tidak mau aku terima kekalahan ini.

Entah kenapa aku sedikit yakin tuhan sepertinya geleng-geleng kepala. Dia paham betul aku ini tipe manusia gombal, manusia ¨ada maunya¨. Kenapa fungsi otakku bekerja setelah kejadian itu berlalu. Semburat penyesalan sempat terasa walau cuma sekejap. Untuk apa pasrah? Itu kalimat yang pantas saat ini kalau ternyata memang secuil keinginan dalam hati agar semuanya terjadi. Aku lelah sebenarnya. Aku sedikit jenuh memerankan si Pendosa. Aku datang dari perjalanan jauh dengan gaun pesta lusuh dalam perjamuan pengampunan dosa.

Tuhan...benar memang, sudah kubuktikan kalau ternyata cintaku padaMu cuma secuil, tak ada apa-apanya. Tak sebanding dengan apapun yang berharga di dunia ini. Aku lebih suka memilih yang bukan Kau pilihkan untukku. Bagaimana jadinya Tuhan? Apa hasil dari ujianku kali ini? Siksa apa yang akan Kau pilihkan untuk sangsiku kali ini? Atau.....jangan-jangan malah Kau tak peduli lagi??? Ampun....... beribu-ribu ampun, hamba mohon walau telah Kau ambil semuanya dariku. Apa tak pantas lagi aku disisakan cintaMu. Apa...Kau...telah jenuh juga memperkerjakanku di muka bumiMu ini?

ya..... walaupun Kau telah abadikan Rabb, dalam ayatMu sebuah janji bahwa demi waktu sepenggalah naik, Tuhanmu tidak membencimu dan tidak pula meninggalkanmu, tapi aku terlanjur dihantui rasa takut Rabb, aku terkadang hanya bisa khawatir. Apa mungkin karna aku belum begitu yakin? Rabb, segera turunkan bantuan. Aku mohon dan mengiba wakafkan kembali cahayaMu nan suci. Ya aziz Kaulah yang memiliki Kuasa. La haula wala quwwata illa billah.

Ampun....Ya ALLAH. Luruskanlah jalan hamba. Bimbing hamba kembali menuju pangkuanMu, walau hamba harus jatuh bangun.

No comments: